
Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga adalah sebuah drama romantis Indonesia yang rilis pada tahun 2021, disutradarai oleh Gina S. Noer. Film ini menampilkan kisah cinta yang tidak hanya menghangatkan hati, tetapi juga menyentuh isu keluarga, tanggung jawab, dan pilihan hidup. Dengan pendekatan emosional yang intim dan cerita yang terasa dekat dengan realita, film ini berhasil menyajikan romansa yang jauh dari sekadar kisah cinta klise.
Sinopsis: Ketika Cinta Bertemu Kewajiban
Film ini mengikuti kisah Raja (diperankan oleh Angga Yunanda) dan Asia (diperankan oleh Putri Marino), dua orang muda yang dipertemukan dalam situasi yang tidak biasa. Raja adalah pemuda yang mengabdikan hidupnya untuk merawat ayahnya yang sakit, sementara Asia juga menghadapi tanggung jawab besar sebagai anak yang merawat ibunya yang juga menderita gangguan kesehatan mental.
Pertemuan mereka diawali oleh hubungan keluarga yang saling membantu, hingga akhirnya tumbuh benih cinta di antara keduanya. Namun, hubungan ini tidak semudah yang mereka bayangkan. Keduanya harus berhadapan dengan kenyataan bahwa cinta tak selalu bisa menjadi prioritas utama ketika keluarga dan tanggung jawab hidup lebih mendesak.
Film ini menggambarkan perjalanan emosional Raja dan Asia dalam memilih antara cinta dan kewajiban, antara keinginan pribadi dan kebutuhan orang yang mereka cintai.
Elemen yang Membuat Film Ini Istimewa
1. Cerita Romantis yang Realistis
Berbeda dari film cinta kebanyakan, Cinta Pertama, Kedua & Ketiga tidak memanjakan penonton dengan impian yang sempurna. Film ini menyajikan bagaimana cinta bisa hadir dalam kondisi paling sulit, dan bagaimana cinta sejati adalah tentang pengorbanan dan pengertian.
2. Karakter yang Kuat dan Relatable
Baik Raja maupun Asia adalah representasi anak-anak muda yang memikul beban besar di usia muda. Mereka digambarkan tidak sempurna, namun berusaha sekuat tenaga untuk tetap menjalani hidup dan mencintai dengan tulus.
3. Sinematografi dan Musik yang Menyentuh
Dengan tone warna yang hangat dan pengambilan gambar yang dekat, film ini terasa personal dan menyentuh. Musik latar yang lembut juga mendukung suasana emosional yang dibangun sepanjang cerita.