
Sinopsis: Cinta yang Tumbuh di Tengah Luka Lama
Before I Met You adalah film drama romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2024, disutradarai oleh Dinna Jasanti dan dibintangi oleh Syifa Hadju dan Bryan Domani. Film ini mengangkat kisah dua anak muda dengan masa lalu kelam yang tak sengaja dipertemukan oleh semesta dalam situasi tak terduga.
Syifa Hadju memerankan Anya, seorang perempuan mandiri yang menyimpan trauma akibat hubungan keluarga yang retak. Sementara Bryan Domani berperan sebagai Bara, lelaki tertutup yang berjuang dengan rasa bersalah dan kehilangan. Pertemuan mereka berawal dari sebuah proyek sosial kampus di daerah pegunungan yang sunyi, di mana keduanya perlahan mulai membuka diri satu sama lain.
Kisah ini tidak hanya tentang cinta, tetapi juga tentang keberanian untuk sembuh dari masa lalu dan menerima diri sendiri, serta orang lain, apa adanya.
Tema: Penyembuhan, Pertemanan, dan Cinta yang Tumbuh Perlahan
Berbeda dari film romantis kebanyakan yang mengandalkan chemistry instan, Before I Met You membangun cinta lewat koneksi emosional yang kuat. Film ini menunjukkan bahwa jatuh cinta bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan, bukan pelarian.
Anya dan Bara tidak langsung saling tertarik, namun hubungan mereka tumbuh perlahan, diawali dengan perdebatan, kerja sama, hingga akhirnya saling memahami luka masing-masing. Di sinilah kekuatan utama film ini: hubungan yang realistis, dibangun di atas empati dan kesetiaan, bukan sekadar ketertarikan fisik.
Selain kisah cinta, film ini juga menyoroti pentingnya kesehatan mental, komunikasi, dan bagaimana support system bisa membantu seseorang pulih dari trauma. Dalam beberapa adegan, penonton diajak masuk ke dalam dunia psikologis para tokohnya yang sunyi namun penuh harapan.
Sinematografi dan Akting yang Menyentuh
Lokasi syuting di daerah perbukitan dengan suasana sejuk dan tenang menjadi latar yang mendukung atmosfer kontemplatif film ini. Pemandangan alam yang luas menjadi simbol ruang untuk bernapas dan sembuh dari luka batin.
Syifa Hadju tampil kuat dan emosional sebagai Anya, dengan gestur dan tatapan yang penuh makna. Sementara Bryan Domani memberikan performa mendalam sebagai Bara yang pendiam namun penuh perasaan. Chemistry mereka terasa natural dan menyentuh, menjadikan hubungan keduanya terasa meyakinkan dan relatable.