
Film “Ayo Putus” menyuguhkan kisah cinta anak muda yang penuh dinamika, emosi, dan pencarian jati diri. Diadaptasi dari novel populer karya Ninit Yunita, film ini mencoba menangkap realitas hubungan remaja zaman sekarang—yang manis, kompleks, dan kadang menyakitkan. Dibintangi oleh aktor dan aktris muda berbakat, film ini menjadi tontonan yang relate dan menyegarkan.
Sinopsis Singkat “Ayo Putus”
“Ayo Putus” mengisahkan sepasang kekasih, Nathalie dan Adrian, yang sudah menjalin hubungan cukup lama. Keduanya dikenal sebagai pasangan ideal di lingkungan sekolah, tetapi seiring waktu, hubungan mereka mulai renggang.
Nathalie mulai merasa hubungan mereka stagnan dan terlalu dikekang oleh aturan tidak tertulis yang mereka ciptakan sendiri. Sementara itu, Adrian masih ingin mempertahankan segalanya demi cinta yang ia yakini tulus. Ketegangan memuncak ketika Nathalie mengucapkan dua kata yang mengubah segalanya: “Ayo putus.”
Tema dan Pesan Moral
1. Realitas Hubungan Remaja
Film ini tidak romantisasi hubungan seperti dalam dongeng. Justru, “Ayo Putus” menampilkan konflik yang biasa terjadi pada pasangan muda: kurang komunikasi, perbedaan prinsip, dan ketakutan akan kehilangan identitas diri dalam sebuah hubungan.
2. Cinta Sejati Tak Selalu Berakhir Indah
“Ayo Putus” menegaskan bahwa cinta sejati tidak selalu harus dimiliki. Kadang, mencintai juga berarti merelakan. Film ini mengajak penonton muda untuk berpikir ulang tentang arti cinta yang sehat dan matang secara emosional.
3. Self-Love dan Pertumbuhan Pribadi
Nathalie menjadi representasi remaja yang sedang mencari jati diri. Keputusannya untuk mengakhiri hubungan bukan semata karena bosan, tetapi karena ia ingin berkembang sebagai individu. Pesan ini penting dalam dunia remaja yang kerap menilai kebahagiaan hanya dari status hubungan.
Gaya Visual dan Akting yang Menyentuh
Film ini dikemas dengan gaya visual yang kekinian—tone warna hangat dan sinematografi yang intimate memperkuat emosi setiap adegan. Chemistry antara pemeran utama pun terasa natural, membuat konflik yang mereka hadapi terasa nyata dan mengena.